Prime Coat

Mengenal bahan-bahan material pembuat aspal penting untuk dilakukan sebelum memilih jasa pengaspalan. Karena dengan mengenal bahan-bahan pembuat aspal tersebut anda jadi mengetahui bagaimana cara menentukan keputusan terbaik untuk proyek yang akan kita bangun.

Dalam proses pengerjaan pengaspalan jalan, kontraktor jalan selalu memperhatikan lapis prime coat dan tack coat. Yang mana adalah hal penting untuk menjadi pembeda. Juga, kedua bahan tersebut merupakan penentu aspal akan berumur panjang atau tidak.

Namun perbedaan dari kedua bahan tersebut harus anda pahami betul-betul sebab akan berpengaruh dengan hasil pekerjaan anda nantinya.

Selain berbeda dari segi tekstur dan penerapan, fungsi dari kedua bahan tersebut juga berbeda. Sehingga agar bisa mengetahui dengan pasti, anda bisa bertanya terlebih dahulu ke orang-orang yang mengerti, atau kontraktor anda.

Setelah anda mengetahui semuanya, anda bisa bebas memilih keputusan-keputusan yang akan anda ambil. Karena sudah ada perhitungan dan pemahaman soal bahan-bahan tersebut.

pengertian prime coat

Namun, kami akan memberitahu anda sedikit tentang perbedaan di antara keduanya, untuk itu, simak baik-baik tulisan di bawah ini.

Pengertian Prime Coat

Prime coat merupakan lapisan resap pengikat  yang bersifat cair. Untuk mengikat aspal dan kita letakkan di atas pondasi, prime coat harus kita berikan sesuai takaran dan pastikan betul meresap ke dalam pondasi. Meskipun bersifat mengikat, prime coat tidak boleh kita berikan berlebihan atau melebihi takaran tertentu. Jika kita berikan berlebihan atau melebihi takaran tertentu, akan menimbulkan efek bleeding atau dalam bahasa sederhananya kegemukan pada aspal.

Bahan-bahan Penyusun

Beberapa bahan-bahan yang kita butuhkan untuk prime coat, sudah tertuang dalam undang-undang yang mengatur. Karena aspal merupakan peranan penting bagi kehidupan sehari-hari. Sehingga harus ada aturan yang jelas tentang keseluruhannya agar tidak merugikan salah satu pihak.

Bahan-bahan tersebut antara lain:

  1. Aspal emulsi yang mengikat dengan taraf sedang atau medium setting. Memenuhi peraturan SNI 4798:2011 untuk varian yang kationik sementara SNI 6832:2011 untuk varian yang anionik. Namun, pada penerapannya, hanya aspal emulsi yang menunjukkan peresapan lebih baik pada lapisan pondasi tanpa pengikat yang sudah di setujui. Aspal emulsi varian kationik wajib kita pakai pada permukaan yang berbahan dasar acidic. Sementara varian anionik wajib kita pakai pada permukaan yang berbahan dasar basaltic.
  1. Aspal semen penetrasi takaran 80/100 dan 60/70 karena memenuhi ASTM D946/946M-15 yang kita encerkan dengan minyak tanah atau kerosin.

Kebutuhan Alat Prime Coat

Kegiatan prime coat tidak lepas dari penggunaan alat-alat yang khusus di ciptakan untuk membantu pelaksanaanya agar lebih mudah. Antara lain:

  1. Penyapu mekanis.
  2. Distributor aspal.
  3. Peralatan yang kami pakai untuk memanaskan bahan aspal.
  4. Peralatan yang sesuai untuk menyebarkan aspal yang lebih.

Volume atau Takaran

Volume bahan-bahan aspal ini penting untuk diperhatikan agar tidak terjadi kegagalan dalam kegiatan. Volumenya, antara lain:

  1. 0,4 sampai 1,3 liter. Kadar dari residu 0,22 hingga 0,72 liter per meter persegi untuk lapisan pondasi A tanpa bahan pengikat.
  1. Lokasi-lokasi yang kami semprot dengan bahan lapisan resap pengikat yang menunjukkan adanya bahan aspal dengan berlebihan harus kami tutup dengan blotter material. Atau bahan penyerap karena memenuhi pasal 6.1.2.1
  1. Bahan penyerap atau blotter material boleh kami hamparkan 4 jam sesudah penyemprotan lapisan resap pengikat selesai kami lakukan

Fungsi Prime Coat

Prime coat memiliki fungsi-fungsi yang berguna untuk jalan yang sedang anda bangun, antara lain:

  1. Menjaga lapisan pondasi dari cuaca, yang mana bisa sewaktu-waktu ekstrim atau curah hujan tinggi. Karena jika curah hujan tinggi, air hujan akan masuk ke dalam sela-sela pondasi. Sehingga mengakibatkan kerusakan pada struktur aspal atau jalan, bahkan bisa menyebar ke semua titik.
  1. Memberikan kekuatan daya ikat antara agregat dan campuran bahan-bahan aspal.
  1. Memberikan kekuatan untuk mencegah butiran agregat lepas, karena memiliki ikatan yang sempurna.

Pelaksanaan Pekerjaan

Tata cara pelaksanaan kegiatan prime coat atau mengikat suatu aspal dengan cairan khusus ada tahapan-tahapannya sendiri-sendiri. Yaitu di mana meliputi banyak tahapan yang harus kami lakukan berurutan.

Tahapan-tahapannya sebagai berikut:

  1. Pembersihan permukaan

Sebelum kegiatan semprot menyemprot kami mulai, ada baiknya permukaan jalan harus kami bersihkan terlebih dahulu menggunakan air compressor. Peralatan ini harus membuat jalan bersih total dari debu dan juga kotoran. Karena jika belum benar-benar bersih, maka kegiatan pembersihan tradisional harus kami gunakan seperti penyapuan. Pembersihan permukaan ini harus memperhatikan aspek-aspek penting di antaranya:

  • Pada saat kegiatan menyemprot bahan prime coat, permukaan aspal atau jalan harus benar-benar pada kondisi kering. Selain itu kami sarankan untuk tidak menyemprot pada saat hujan atau berangin serta tidak adanya sisa-sisa kotoran lain yang masih tertinggal.
  • Pembersihan lebih 20 cm, mulai dari tepi permukaan yang akan kami semprot
  1. Peletakan Kertas Uji

Sesudah pembersihan kami lakukan menggunakan air compressor. Selanjutnya maka menaruh kertas uji yang sebelumnya sudah kami hitung dan pertimbangkan beratnya dan kami tempatkan sesuai pada posisi yang sudah kami rencanakan. Ada 5 buah kertas uji yang masing-masing titik penempatan kertas uji. Penyebaran ini kami gunakan atau fungsikan untuk mengetahui daya sebar dari penyemprotan yang akan kami lakukan.

  1. Finishing

Setelah semuanya selesai, maka penyemprotan akan segera kami mulai dengan memperhatikan aspek-aspek dari kertas uji, penyemprotan menggunakan alat hand sprayer.

Perawatan Prime Coat

PT. Laksana Karya Indonesia – Lapisan selanjutnya boleh kita terapkan setelah bahan resap pengikat telah meresap seluruhnya ke dalam fondasi. Selain itu telah mengeras dalam waktu minimal 48 jam sesudah penyemprotan kami lakukan dan sesuai arahan dari pengawas pekerjaan. Lapisan resap pengikat yang akan kami lapisi burda, waktu penundaan paling sedikit 2 hari. Dan juga tidak boleh melebihi 14 hari. Tergantung dari beberapa faktor seperti lalu lintas, cuaca, bahan aspal dan bahan lapisan pondasi yang telah kami gunakan. Lalu lintas tidak akan di izinkan beroperasi terlebih dahulu sampai bahan aspal telah meresap semuanya dan mengering. Karena agar tidak terkelupas saat terkena roda kendaraan. Apabila dalam suatu keadaan tertentu harus melewati jalan tersebut, maka kami bolehkan kurang lebih 4 jam setelah penyemprotan selesai.

Demikian pembahasan kami tentang prime coat, semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *